LAPORAN KEGIATAN P2KGM
MATA
KULIAH UPAYA KESEHATAN BERBASIS MASYARAKAT II
DI
WILAYAH DESA PRIGELAN KECAMATAN PITURUH KABUPATEN PURWOREJO
TANGGAL
PELAKSANAAN 29 S/D 6 NOVEMBER 2020
PELAKSANA
:
RAGIL
NINDITA PRIYATNOMO
P1337425217008
D-IV
TERAPIS GIGI DAN MULUT
JURUSAN
KESEHATAN GIGI
POLITEKNIK
KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
Purworejo, 3 November
2020
HALAMAN
PENGESAHAN
Laporan
kegiatan UKBM II kesehatan gigi ini
merupakan bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat diwilayah Prigelan yang
telah dilaksanakan pada tanggal 29
september s/d 6 November 2020.
Laporan
ini disetujui pada tanggal :
Pelaksana
kegiatan :
Nama
: Ragil Nindita Priyatnomo
NIM
: P1337425217008
Purworejo,
3 November 2020
MENGETAHUI
Ketua
Program Studi
Dosen Pembimbing
D-IV
Terapis Gigi
Salikun,
S.Pd, M.Kes Sulur
Joyo Sukendro,S.SiT.,M.Kes
NIP.
19620406 198803 1
002 NIP. 19730403 199502 1 001
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Untuk mewujudkan derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya bagi masyarakat, diselenggarakan upaya
kesehatan yang terpadu dan menyeluruh dalam bentuk upaya kesehatan perseorangan
dan upaya kesehatan masyarakat. Upaya kesehatan diselenggarakan dalam bentuk
kegiatan dengan pendekatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif yang
dilaksanakan secara terpadu, menyeluruh, dan berkesinambungan (UU Kesehatan no.36/2009).
Asuhan kesehatan gigi dan
mulut adalah pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang terencana ditunjukkan
kepada kelompok tertentu yang dapat diikuti dalam kurun waktu tertentu
diselenggarakan secara berkesinambungan untuk mencapai kesehatan gigi dan mulut
yang optimal (Kepmenkes No. 248 /2006).
Tujuan pelayanan asuhan
kesehatan gigi dan mulut secara umum adalah meningkatkan
mutu,cakupan,efisiensi,pelayanan kesehatan gigi dan mulut dalam rangka
tercapainya kemampuan pelihara diri dibidang kesehatan gigi dan mulut dalam
rangka tercapainya status kesehatan gigi dan mulut yang optimal (Depkes,2000).
Keberhasilan pelayanan kesehatan gigi
dan mulut secara nasional dapat dilihat dengan pencapaian indikator derajat
kesehatan gigi danmulut. Indikator derajat kesehatan gigi dan mulut yang
optimal tahun 2010 adalah OHI-S ≤ 1,2, DMF-T ≤ 2, def -t ≤ 2, PTI ≥ 20%
dan CPITN ≥ 3sextan
sehat (Depkes RI,2000).
Kesehatan gigi dan mulut merupakan
integral dari kesehatan tubuh secara keseluruhan. Berdasarkan laporan Riset
Kesehatan dasar (Riskesdas) Nasional tahun 2018 menunjukkan sebesar 57,6%
penduduk Indonesia mempunyai masalah gigi dan mulut. Diantara mereka, terdapat
10,2% yang menerima perawatan dan pengobatan dari tenaga medis gigi (perawat gigi, dokter gigi, dokter
gigi spesialis) sementara 89,87% lainnya tidak dilakukan perawatan. Salah satu
tindakan perawatan yang sering dilakukan tenaga kesehatan adalah pencabutan
gigi. (Cambu, Gunawan and Wicaksono, 2016)
Penyakit gigi dan mulut
yang banyak ditemukan dalam masyarakat saat ini adalah karies dan penyakit
periodontal.6 Selain itu, penanganan pasien pasca bedah mulut juga menjadi
masalah yang umum dihadapi oleh dokter gigi.7 Adanya kebutuhan untuk mengurangi
risiko terjadinya penyakit dan keberhasilan perawatan memerlukan pemahaman
tentang pentingnya manajemen nutrisi sebagai bagian integral dari praktek
dokter gigi. Tujuan dari penulisan artikel ini adalah membahas manajemen
nasehat nutrisi sebagai upaya pencegahan beberapa penyakit gigi dan mulut serta
langkah-langkah yang dilakukan untuk mendukung keberhasilan perawatan pada
pasien.
Kebersihan rongga mulut
seseorang dapat diukur dari indikator yang disebut indeks. Ada beberapa indeks
yang dapat digunakan untuk menentukan status oral hygiene seseorang salah
satunya adalah indeks oral hygiene index simplified (OHI-S) diperoleh dengan
cara mengukur debris dan kalkulus yang menutupi permukaan gigi yang terdiri
dari dua komponen yakni indeks debris dan indeks kalkulus.
Berdasarkan teori Blum,
status kesehatan gigi dan mulut seseorang atau masyarakat dipengaruhi oleh
empat faktor penting yaitu keturunan, lingkungan (fisik maupun sosial budaya),
perilaku, dan pelayanan kesehatan. Dari keempat faktor tersebut, perilaku
memegang peranan yang penting dalam mempengaruhi status kesehatan gigi dan
mulut. Di samping mempengaruhi status kesehatan gigi dan mulut secara langsung,
perilaku dapat juga mempengaruhi faktor lingkungan dan pelayanan kesehatan. (Anitasari and
Rahayu, 2005)
B.
TUJUAN
a.
Tujuan
Umum
Untuk
mengetahui kesadaran akan pentingnya menjaga
kesehatan gigi dan mulut.
b.
Tujuan
Khusus
1. Meningkatkan
derajat kesehatan gigi dan mulut di masyarakat
2. Memberikan
edukasi terkait penyakit gigi dan mulut di masyarakat
3. Melakukan
tindakan yang baik untuk kesehatan gigi dan mulut
C.
NAMA
DAN SASARAN KEGIATAN
a) Nama
Kegiatan : P2KGM(Pendidikan
Penyuluhan Konsultasi Gigi dan Mulut)
b)
Sasaran Kegiatan : Kelompok Dasawisma Desa Prigelan
D.
WAKTU
DAN TEMPAT KEGIATAN
Kegiatan
P2KGM akan diselenggarakan pada tanggal 29 September s.d 27 Oktober 2020 bertempat di Rumah Warga.
E.
PENGORGANISASIAN
Struktur organisasi Panitia
penyelenggara yaitu sebagai berikut :
Pelindung :
1. Ketua
Prodi DIV Terapi Gigi
2. Ketua RT
3. Ketua
Kader Kesehatan
Penanggungjawab :
1. Nama
Pembimbing
Nama :
Sulur Joyo Sukendro,S.SiT.,M.Kes
NIP :
19730403 199502 1
001
2. Nama
Mahasiswa
Nama : Ragil Nindita
Priyatnomo
NIM : P1337425217008
BAB II
KEGIATAN
A. KEGIATAN
No |
Nama Kegiatan |
Materi Kegiatan |
1. |
Advokasi |
Pendekatan sebelum melakukan survey/
pengambilan data pada masyarakat, menggunakan kuisioner. |
2. |
Survey/Pengambilan Data |
Pengambilan data di masyarakat |
3. |
Pengolahan Data |
Pengolahan data diolah pada m. excel
dan membuat grafik |
4. |
Advokasi MMD |
Pendekatan dan pelaporan hasil yang
telah dilakukan pada warga prigelan. Serta penyampaian kegiatan selanjutnya |
5. |
MMD |
Penyampaian materi pada masyarakat
terkait kesehatan gigi dan mulut |
6. |
Pelatihan Kader |
Malatih kader kesehatan gigi, untuk
menjaga kesehtan gigi dan mulut |
7. |
Pemberdayaan Masyarakat |
Kegiatan |
8. |
Pemberdayaan Masyarakat |
Kegiatan lanjutan dari sebelumnya |
9. |
Monitoring Evaluasi |
mengawasi dan mengevaluasi kegiatan |
10. |
Penyusunan Laporan |
Menyusun laporan kegiatan yang telah
dilakukan |
B.
METODE
Metode
yang digunakan adalah
a. Ceramah
b. Diskusi
c. Tanya
Jawab
C.
PROSEDUR
KEGIATAN
Prosedur kegiatan
1. Cara pendekatan
Melalui upaya atau
proses menumbuhkan kesadaran kemauan serta kemampuan 10 responden untuk
mengenal mengatasi memelihara melindungi serta meningkatkan kesejahteraan mereka
sendiri.
2. Bentuk kegiatan pendekatan
Meningkatkan kemandirian
pada warga prigelan dan peduli terhadap masalah kesehatan yang muncul khususnya
pada diri sendiri di desa prigelan
3. Kegiatan tindak lanjut yang
diharapkan setelah pendekatan kan
Kegiatan dilakukan di
Desa prigelan diharapkan mampu mengatasi sendiri masalah kesehatan secara
mandiri, juga mencakup kemampuan untuk memelihara kesehatan gigi dan
mulut
D.
ANGGARAN
NO |
KETERANGAN |
JUMLAH |
1. |
Dana
Pribadi |
Rp.
60.000,- |
No |
Perlengkapan |
Jumlah |
Harga |
Total |
1. |
Penggandaan/foto copy materi + ATK Bendel |
10
lembar 1 |
Rp.
200 Rp.
6.000 |
Rp.
2.000 Rp.
6.000 |
2. |
Poster |
5 |
Rp.
5.000 |
Rp.
25.000 |
3. |
Transportasi
|
1 |
Rp.
20.000 |
Rp.
20.000 |
Total |
|
Rp.
53.000 |
E. HAMBATAN
1. Hambatan
Teknis
a. Waktu
longgar respondenmalam hari
b. Hasil penjaringan berbeda, cara mengatasinya yaitu
menyamakan persepsi sebelum melakukan pemeriksaan dan dilakukan pemeriksaan
ulang.
c. Keterbatasan waktu responden
d. Keterbatasan alat dan bahan
2. Hambatan
Program
a. Keterbatasan waktu.
F.
MATRIK
KEGIATAN UKBM
No |
Nama
Kegiatan |
Tempat |
Waktu |
Penanggung
Jawab |
1. |
Advokasi |
Rumah
RT |
29
September 2020 |
Ragil Ninidta P |
2. |
Survey/Pengambilan Data |
Rumah
warga |
30
September-14 Oktober |
|
3. |
Pengolahan Data |
Rumah |
15
Oktober |
|
4. |
Advokasi MMD |
Rumah
RT |
20
Oktober |
|
5. |
MMD |
Rumah
RT |
21
Oktober |
|
6. |
Pelatihan Kader |
Rumah
Warga |
22
Oktober |
|
7. |
Pemberdayaan Masyarakat |
Rumah
Warga |
27
Oktober |
|
8. |
Pemberdayaan Masyarakat |
Rumah
Warga |
28 Oktober |
|
9. |
Monitoring Evaluasi |
Pemantauan
tiap rumah |
29 Oktober |
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Dapat
disimpulkan bahwa kegiatan P2KGM berjalan dengan lancar, meski ada beberapa
hambatan. Selama kegiatan berlangsung masyarakat dapat menerima dan mau
berpartisipasi.
Warga telah kesadaran akan pentingnya
menjaga kesehatan gigi dan mulut. Dengan
berbagai upaya yang telah dilakukan. Dengan adanya penyuluhan, derajat
kesehatan gigi dan mulut di masyarakat mampu lebih baik dari sebelumnya. Karena
pada saat monitoring, mampu menjawab pertanyaan yang diajukan dan memantau
tindakan gosok giginya.
Setelah
edukasi terkait penyakit gigi dan mulut, masyarakat mampu berbagi ilmu dengan
masyarakat lainnya. Upaya tindakan yang baik untuk kesehatan gigi dan mulut
masih diupayakan warga, karea setiap warga memiliki peran yang berbeda.
B. SARAN
Semoga dengan adanya pemberdayaan masyarakat yang
telah dilakukan, mampu meningkatkan kesehatan gigi dan mulut pada warga
Prigelan. Dan semoga bermanfaat untuk ke depannya.
0 komentar:
Posting Komentar